Kamis, 18 Juni 2009

Pengaruh Aktifitas Terhadap System Vaskuler

Aktifitas fisik dapat menurunkan risiko CAD melalui perubahan di dalam pembuluh darah yang terdiri dari perubahan dalam pembuluh darah, tekanan darah, dan peredaran darah
•Penggumpalan darah.
Gumpalan darah terbentuk apabila protein fibrinogen yang dapat dilarutkan dan diganti dengan serat fibrin yang tidak larut. Biasanya kita menghancurkan gumpalan yang tidak larut dengan menghancurkan fibrin yang menyatukan gumpalan.
Olahraga melakukan proses ini dengan baik , namun efek dari proses ini berlangsung tidak lama hanya bertahan selama 2 hari. Proses olahraga berat yang dilakukan justru menghambat proses ini dan mempercepat proses penggumpalan.
Aktivitas yang teratur adalah cara untuk meningkatkan kemampuan tubuh untuk menghancurkan gumpalan yang tidak diinginkan (Melz, Heyduck, Lill, et all, 1993). Pada pembahasan literatur yang terbaru, olahraga yang teratur adalah pendekatan yang paling praktis untuk menurunkan tingkat plasma fibrinogen.
•Tekanan darah
Aktivitas yang teratur dapat mengurangi tekanan darah (Hypertensi) pada penderita usi baya atau lebih tua. Berjalan kaki tanpa membawa beban dapat mengurangi tekanan darah sistolik pada individu usia lanjut dan juga aktivitas yang teratur dapat meningkatkan elastifitas pembuluh darah. Perubahan pada tekanan darah dapat mempengaruhi berkurangnya berat badan dan stress.
•Distribusi darah
Aktivitas fisik yang teratur akan mengajarkan / membiasakan tubuh untuk mendistribusikan darah dengan baik ke otot pada saat berolahraga, sehingga setelah terbiasa dapat meringankan beban kerja jantung. Penyempitan pembuluh darah berpengaruh pada organ pencernaan dan organ-organ yang lain, sedangkan pembesaran pembuluh darah dapat memungkinkan darah untuk mengalir ke organ yang membutuhkan.

Rabu, 17 Juni 2009

KEBIASAAN SEHAT

Hidup aktif adalah magnet yang menarik sejumlah kebiasaan yang jika dilihat satu per satu terlalu sederhana untuk dinilai. Namun, secara kolektif, kebiasaan tersebut merupakan harapan utama demi kesehatan pribadi dan fasilitas, dan bahkan demi integritas system pengawasan kesehatan bangsa

Kurangnya aktivitas fisik sebenarnya dianggap sebagai factor utama sebagai penyebab penyakit jantung sama halnya dengan kolesterol darah yang tinggi, hypertensi dan merokok.

Pemilihan makanan yang buruk berakibat langsung pada kelebihan berat badan, kegemukan, penyakit jantung, dibetes dan kangker, secara tidak langsung berpengaruh pada depresi dan ketidak nyamanan ekonomi dan social

Pemahaman akan pentingnya pilihan nutrisi dan makanan menjadi semakin kritis karena semakin banyak orang yang bekerja, lembur dan bergantung pada makanan cepat saji. Makanan yang tidak baik dan disertai dengan kurang olahraga menyebabkan penyakit jantung dan menambah risiko akan kangker dan penyakit lainnya.

MEKANISME PERLINDUNGAN JANTUNG

Aktifitas dapat membantu memperkecil proses Atherosclerosis, hanya sedikit yang berkaitan langsung dengan jantung itu sendiri. Menurut Brian J. S, keuntungan utama dari aktifitas adalah kemampuan untuk mobilisasi dan menguraikan lemak dan untuk menurunkan tingkat sirkulasi lemak dalam darah
Pengaruh Aktivitas Terhadap Jantung
Aktifitas fisik memiliki beberapa memiliki pengaruh langsung terhadap jantung, tetapi tidak seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang ternyata pengaruh dari olahraga dan latihan pada jantung sangat sedikit.
• Efisiensi jantung
Aktifitas secara teratur mengurangi beban kerja jantung. Perubahan otot dan metabolism lemak yang mantap dapat memungkinkan jantung untuk memenuhi tuntutan latihan dengan denyut jantung yang lebih rendah. Ini berarti, pemenfaatan oksigen lebih rendah dan jantung lebih efisien. Aktifitas kebugaran merupakan pendekatan masalah yang lebih alamiah, tanpa efek samping yang tidak diinginkan.
Efisiensi jantung yang meningkat, disesuaikan untuk meningkatkan kemampuan kontraksi jantung, untuk menghilangkan respon myocardial terhadp hormone adrenalin dan meningkatkan volume darah saat latihan individu yang bugar memiliki denyut jantung yang rendah pada saat istirahat dan latihan, dan volume stroke(jumlah darah yang dipompa tiap denyut) yang lebih tinggi.
• Ukuran jantung
Setelah melakukan latihan teratur, otot tulang akan membesar. Apakah otot jantung juga membesar??? Otot jantung akan membesar, namun hanya pada bagian ventrikel kiri yang memungkinkan volume stroke yang lebih besar. Pembesaran otot jantung tidak berkaitan dengan besar kecilnya risiko CAD
• Persediaan darah
Aktifitas meningkatkan sirkulasi dalam jantung. Aktifitas yang tidak berlebihan memantapkan perkembangan kolateral koroner, merupakan rute alternative yang membantu mendistribusikan darah dan memperkecil efek penyempitan arteri koroner

KESEHATAN DAN KEBUGARAN

Gagasan bahwa olahraga dan aktivitas berkaitan dengan kesehatan bukanlah hal yang baru. Gagasan ini telah muncul sejak dahulu dari bangsa cina, romawi,dll. Referensi tentang nilai kesehatan dan olahraga dapat ditemui dlam catatan sejarah. Sebenarnya kita tidak pernah mengetahuibegitu banyak manfaat aktivitas bagi kesehatan dan kebugaran.

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN KESEHATAN DENGAN KEBUGARAN

Para ahliEpidemiologi telah meneliti populasi untuk menentukan hubungan antara kebiasaan seperti aktivitas fisik dan keberadaan penyakit tertentu. Dalam penelitian yang dilakukan pada alumni Harvard, 78.8 alumni dengan aktivitas yang paling sedikit meninggal karena kardiovaskular disbanding 43 alumni yang sangat active sehingga menghasilkan perbandingan risiko 43:78.8 = 0.54 (54%). Engan kata lain, risikonya lebih rendah 43% bagi alumni yang active.

Aktivitas dan Risiko Penyakit Arteri Koroner

Penyakit arteri koroner ( Coronary Artery Disease/CAD) merupakan salah satu penyebab kematian nomor satu pada tahun 1993. American Heart Association menyatakan bahwa ketidak-aktivan(prilaku pasif) adalah factor risiko berkembangnya penyakit arteri koroner dan yang menambah parah adalah kurangnya aktivitas fisik dan ditambah lagi dengan merokok, meningkatnya kolesterol darah b dan hypertensi.
Atherosclerosis dapatdisebabkan oleh cedera/luka pada lapisan arteri koroner sehingga sejumlah besar lemak yang beredar menyerap pada bagian tersebut, ditambah dengan hipertensi dan bahan2 kimia radikal dalam rokok. Plak terbentuk sehingga menghambat aliran darah atau hingga arteri tersumbat dalam darah.

Ketidak-aktivan dan CAD

Penelitian epidemiologi yang dilakukan pada alumni Harvard untuk menentukan pengaruh aktivitas, aktivitas berat dan olahraga terhadap penyakit dan kematian yang dikarenakan oleh kardiovaskuler pada tahun 1986 dan penelitian-penelitian yang lain menunjukkan hasil yang sama, bahwa risiko penyakit jantung berbanding terbalik dengan jumlah aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik harus menguntungkan pada saat itu atau kontemporer, keikutertaan dalam olahraga di perguruan tinggi maupun SMU tidak memberikan jaminan dan perlindungan di masa yang akan dating. Pada kenyataannya orang dewasa yang active dapat mempertahankan risiko CAD, baik itu saat masih remaja orang tersebut active atau pasive. Namun, usaha dan latihan yang berat dan melelahkan terkadang dapat mempercepat perkembangan CAD.

Aktivitas Fisik dan Kebugaran

Penelitian epidemiologi tentang aktifitas fisik dan kebugaran ternyata dilakukan baru-baru ini. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Steven Blaire dan hadold Kohl, melaporkan penelitian mereka terhadap lebih dari 10.000 pria. Mereka menganalisis kematian pria yang pasif dan active yang telah diukur tingkat kebugarannya dengan uji treadmill. Hasil yng didapat sangat mengejutkan dan mengubah cara pandang terhadap aktivitas kebugaran dan perencanaan olahraga.
Dalam penelitian itu, tingkat kematian kematian tiga kali lebih tinggi bagi pria yang pasif dan dikategorikan pasif. Diantara subjek yang pasif, kematian tidak terlalu berbeda tanpa memperhitungkan tingkat kebugaran aerobic. Penemuan ini menyimpulkan bahwa, bagi subjek pria dalam penelitian ini aktivitas memberikan keuntungan kesehatan yang terbanyak, dan bahwa tingkat kebugaran aerobic yang lebih tinggi tidak menghasilkan perlindungan dari kematian.
Ini tidak berrti bahwa kebugaran fisik tidak berkaitan dengan kesehatan. Pada kenyataannya, jika subjek yang pasif dan aktif dianalisis secara bersamaan terdapat kecenderungan kea rah kematian yang berkurang dengan meningkatnya kebugaran. Beberapa subjek pasif lebih bugar dari pada yang lainnya. Ini dikarenakan kebugaran fisik merupakan produk keturunan dan latihan. Dengan keturunan yang baik, individu yang pasif dapat memiliki tingkat kebugaran yang lebih baik dibandingkan dengan subjek yang aktif.